MATA
KULIAH : PENDIDIKAN
KESEHATAN
KODE
MATA KULIAH : PSIK 1112
SKS : 2 SKS
WAKTU
PERTEMUAN : 1 x 15 menit
PERTEMUAN
KE : I
A.
TUJUAN
INSTRUKSIONAL UMUM
Setelah
menyelesaikan mata kuliah ini, mahasiswa mampu memahami konsep asuhan keperawatan pada klien INSOMNIA (Gangguan Istirahat Tidur)
B.
TUJUAN
INSTRUKSIONAL KHUSUS
Setelah
menyelesaikan mata kuliah ini mahasiswa mampu:
1. Menjelaskan
pengertian INSOMNIA
2. Menyebutkan
etiologi INSOMNIA
3. Menyebutkan
tanda dan gejala INSOMNIA
4. Menjelaskan
komplikasi INSOMNIA
5. Menjelaskan
asuhan keperawatan pada klien INSOMNIA
C.
POKOK
BAHASAN : Asuhan keperawatan pada klien INSOMNIA
D.
SUB
POKOK BAHASAN
1. Pengertian
INSOMNIA
2. Etiologi
INSOMNIA
3. Klasifikasi INSOMNIA
4. Komplikasi INSOMNIA
5. Tanda Dan Gejala INSOMNIA
6. Pemeriksaan Diagnostik INSOMNIA
7. Penatalaksanaan
INSOMNIA
8. Asuhan
keperawatan pada pasien INSOMNIA
E.
KEGIATAN
BELAJAR MENGAJAR
Tahap
|
Kegiatan Pengajar
|
Kegiatan Mahasiswa
|
Media dan Alat
|
Pendahuluan
( 3
menit)
|
Menjelaskan
secara singkat mata kuliah yang akan diajarkan.
|
Memperhatikan Mendengarkan
|
White board
Spidol
Laptop
LCD
|
Penyajian
(10 menit)
|
Menjelaskan:
1. Pengertian
INSOMNIA
2. Etiologi
INSOMNIA
3. Klasifikasi INSOMNIA
4. Komplikasi INSOMNIA
5. Tanda Dan Gejala INSOMNIA
6. Pemeriksaan Diagnostik INSOMNIA
7. Penatalaksanaan INSOMNIA
8. Asuhan
keperawatan pada klien INSOMNIA
|
Menyimak
Memperhatikan
Mencatat
|
White board
Spidol
Laptop
LCD
|
Penutup
( 2
menit)
|
Merangkum mata kuliah dan mengadakan
tanya jawab
|
Mendengar
Mengadakan tanya jawab
|
White board
Spidol
Laptop
LCD
|
F.
EVALUASI
: Memberikan penilaian secara langsung berdasarkan tanya jawab yang berkaitan
dengan materi kuliah.
G.
REFERENSI
http://www.e-psikologi.comental
dan psikomotor, gangguan koordinasi berpikir, mulut kering, dsb.
MATERI
ASUHAN
KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN ANEMIA
A.
Pengertian
Insomnia adalah kesulitan untuk tidur
atau kesulitan untuk tetap tertidur, atau gangguan tidur yang membuat penderita
merasa belum cukup tidur pada saat terbangun.
Insomnia adalah suatu gangguan tidur
yang dialami oleh penderita dengan gejala-gejala selalu merasa letih dan lelah
sepanjang hari dan secara terus menerus (lebih dari sepuluh hari) mengalami
kesulitan untuk tidur atau selalu terbangun di tengah malam dan tidak dapat kembali
tidur. (Minakotoko, 2008)
B.
Etiologi
Insomnia bukanlah suatu penyakit
melainkan gejala yang memiliki banyak faktor yang dapat menyebabkan atau dapat
dikatakan tidak mempunyai penyebab pasti terjadinya insomnia ini.
Penyebab
Insomnia
1. Faktor Psikologi :
·
Stres yang berkepanjangan paling sering menjadi penyabab
dari Insomnia jenis kronis, sedangkan berita-berita buruk gagal rencana dapat
menjadi penyebab insonia transient.
·
Problem Psikiatri
·
Depresi paling sering ditemukan. Kamu bangun lebih pagi dari
biasanya yang tidak kamu ingini, adalah gejala paling umum dari awal depresi, cemas, neorosa dan gangguan psikologi lainnya
sering menjadi penyebab dari gangguan tidur.
·
Sakit Fisik
·
Sesak nafas pada orang yang terserang asma, sinus, flu
sehingga hidung yang tersumbat dapat merupakan penyebab gangguan tidur. Selama
penyebab fisik atau sakit fisik tersebut belum dapat di tanggulangi dengan baik
,gangguan tidur atau sulit tidur akan dapat tetap dapat terjadi.
2.
Faktor Lingkungan :
·
Lingkungan yang bising seperti lingkungan lintasan pesawat
jet, lintasan kereta api, pabrik atau bahkan TV tetangga dapat menjadi faktor
penyebab susah tidur.
·
Gaya Hidup
·
Alkohol, rokok, kopi, obat penurun berat badan, jam kerja
yang tidak teratur, juga dapat menjadi faktor penyebab sulit tidur.
Beberapa pendekatan penyembuhan insomnia:
a) Tidurlah hanya sebanyak yang
diperlukan untuk istirahat, atau untuk menyegarkan badan kembali pada saat
bangun tidur
b) Miliki jadwal tidur yang reguler dan
rasional
c) Jangan bekerja saat hendak tidur
d) Buat udara kamar tidur segar dengan
ventilasi yang baik
e) Kurangi suara yang tidak
menyenangkan, kurangi cahaya yang tidak diperlukan
f) Jangan tidur pada saat kondisi
sedang lapar, hal ini dapat membuat terbangun nantinya hanya karena ingin
mencari makanan.
g) Hindari minuman yang mengandung
kafein, seperti pada kopi, cola, teh dan coklat.
h) Percayakanlah waktu bangun pada
alarm jam.Dengan sering melihat jam dikamar akan mempengaruhi reaksi emosi.
i)
Olah raga ringan 6 jam sebelum tidur. Olah raga aerobik
selama 20 menit dapat meningkatkan suhu dan metabolisme badan dan akan menurun
kembali sekitar 6 jam kemudian. Penurunan metabolisme dan suhu badan dapat
memungkinkan tidur nyenyak.
j)
Hilangkan segala kecemasan, pikiran tentang rencana besok, pikiran
tentang tugas yang belum selesai.
C.
Klasifikasi
Menurut situs melilea organik (2008) insomnia
terbagi atas 3 (tiga) jenis, yaitu:
1.
Jenis transient
(artinya cepat berlalu), oleh karena itu insomnia jenis ini hanya terjadi
beberapa malam saja.
2.
Jenis Jangka pendek.
Jenis dapat belangsung sampai beberapa minggu dan biasanya akan kembali seperti
biasa.
3.
Jenis kronis (atau
parah) gangguan tidak dapat tidur berlangsung lebih dari 3 minggu.
D.
Komplikasi
a.
Menurunya
performa baik di pekerjaan ataupun sekolah
b.
Dapat timbul
masalah psikis, seperti depresi atau kecemasan
c.
Berat badan
berlebih atau obesitas
d.
Menurunya fungsi
sistem kekebalan tubuh
e.
Meningkatnya
resiko terjadinya penyakit jangka panjang ,seperti tekanan darah yang tinggi
,penyakit jantung dan diabetes
E.
Tanda dan Gejala
Tanda
dan gejala yang timbul dari pasien yang mengalami insomnia yaitu penderita
mengalami kesulitan untuk tertidur atau sering terjaga di malam hari dan
sepanjang hari merasakan kelelahan. Insomnia juga bisa dialami dengan berbagai
cara:
1.
Sulit
untuk tidur tidak ada masalah untuk tidur namun mengalami kesulitan untuk tetap
tidur (sering bangun)
2.
Bangun
terlalu awal
Kesulitan tidur hanyalah satu dari
beberapa gejala insomnia. Gejala yang dialami waktu siang hari adalah
a.
Mengantuk
b.
Resah
c.
Sulit berkonsentrasi
d.
Sulit mengingat
e.
Gampang tersinggung
f.
Dampak Insomnia
Berbagai dampak
merugikan yang ditimbul dari insomnia
yaitu :
a)
Depresi
b)
Kesulitan untuk berkonsentrasi
c)
Aktivitas sehari-hari
menjadi terganggu
d)
Prestasi kerja atau
belajar mengalami penurunan
e)
Mengalami kelelahan di
siang hari
f)
Hubungan interpersonal
dengan orang lain menjadi buruk
g)
Meningkatkan risiko
kematian
h)
Menyebabkan kecelakaan
karena mengalami kelelahan yang berlebihan
i)
Memunculkan berbagai
penyakit fisik
Dampak insomnia tidak dapat di anggap
remeh, karena bisa menimbulkan kondisi yang lebih serius dan membahayakan
kesehatan dan keselamatan. Oleh karenanya, setiap penderita insomnia perlu
mencari jalan keluar yang tepat.
F.
Pemeriksaan
Diagnostik Insomnia
Untuk
mendiagnosis seseorang mengalami insomnia atau tidak dapat dilakukan
pemeriksaan melalui penilaian terhadap :
1.
Pola tidur penderita
2.
Pemakaian obat-obatan,
alkohol atau obat terlarang
3.
Tingkatan stres psikis
4.
Riwayat medis
5.
Aktivitas fisik
G.
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan yang dapat dilakukan
pada pasien dengan insomnia ini dapat dibagi menjadi 2 (dua), yaitu :
1.
Tindakan Keperawatan
·
Kaji efek samping pengobatan
pada pola tidur klien.
·
Pantau pola tidur klien
dan catat hubungan faktor-faktor fisik (misalnya: apnea saat tidur, sumbatan jalan nafas,
nyeri/ketidaknyamanan, dan sering berkemih)
·
Jelaskan pada klien
pentingnya tidur adekuat (selama kehamilan, sakit, stress psikososial)
·
Ajarkan klien dan
keluarga untuk menghindari faktor penyebab (misal: gaya hidup, diet, aktivitas dan faktor lingkungan).
·
Ajarkan klien dan
kelurga dalam teknik relaksasi (pijat/urut sebelum tidur, mandi air hangat,
minum susu hangat).
Menurut Remelda (2008) untuk tindakan
keperawatan pada pasien insomnia dimulai dengan menghilangkan kebiasaan (pindah
tempat tidur, memakai tempat tidur hanya untuk tidur, dll). Jika tidak berhasil
dapat diberikan obat golongan hipnotik (harus konsultasi dengan psikiater).
2.
Tindakan Medis
Menurut Remelda (2008)
untuk tindakan medis pada pasien insomnia yaitu dengan cara pemberian obat
golongan hipnotik-sedatif misalnya : Benzodiazepin (Diazepam, Lorazepam,
Triazolam, Klordiazepoksid) tetapi efek samping dari obat tersebut
mengakibatkan Inkoordinsi motorik, gangguan fungsi mental dan psikomotor,
gangguan koordinasi berpikir, mulut kering, dsb.
H.
Manajemen Keperawatan
A. Pengkajian
1. Riwayat tidur
a. Kuantitas (lama tidur) dan kualitas
watu tidur di siang dan malam hari.
b. Aktivitas dan rekreasi yang di
lakukan sebelumnya.
c. Kebiasaan/pun saat tidur.
d. Lingkungan tidur.
e. Dengan siapa paien tidur.
f. Obat yang di konsumsi sebelum tidur.
g. Asupan dan stimulan.
h. Perasaan pasien mengenai tidurnya.
i.
Apakah ada kesulitan tidur.
j.
Apakah ada perubahan tidur.
2. Gejala Klinis
a. Perasaan Lelah.
b. Gelisah.
c. Emosi.
d. Apetis.
e. Adanya kehitaman di daerah sekitar
mata bengkak.
f. Konjungtin merah dan mata perih.
g. Perhatian tidak fokus.
h. Sakit kepala.
3. Penyimpangan Tidur
Seperti telah dijelaskan pada bab
oembahasan di atas, gangguan tidur yang mungkin terjadi adalah :
a. Insomnia.
b. Somnabulisme.
c. Enuresis.
d. Narkolepsi.
e. Nightmare dan Night Terrors (mimpi
buruk).
f. Apnea / tidak bernapas dan Mendengkur.
B.
Diagnosa Keperawatan
Diagnosa
keperawatan yang dapat diangkat dari gangguan pola istirhat tidur diantaranya
yaitu :
1.
Gangguan pola tidur b/d kerusakan transfer oksigen, gangguan
metabolisme, kerusakan eliminasi, pengaruh obat, imobilisasi, nyeri pada kaki,
takut operasi, lingkungan yang mengganggu.
2.
Cemas b/d ketidak mampuan untuk tidur, henti nafas saat
tidur, (sleep apnea) dan ketidak mampuan mengawasi prilaku.
3.
Koping individu tidak efektif berhubungan dengan insomnia.
4.
Gangguan ukuran gas berhubungan henti nafas saat tidur.
5.
Gangguan konsep diri berhubungan dengan penyimpangan tidur hipersomia.
C.
Intervensi
Ø Tujuan : Mempertahankan kebutuhan istirahat
dan tidur dalam batas normal.
Ø Rencana Tindakan :
a.
Lakukan identifikasi faktor yang mempengaruhi masalah
tidur.
b.
Lakukan pengurangan distraksi lingkungan dan hal yang dapat
mengganggu tidur.
c.
Tingkatkan aktivitas pada siang hari.
d.
Coba untuk memicu tidur.
e.
Kurangi potensial cedera selama tidur.
f.
Berikan pendidikan kesehatan dan lakukan rujukan jika di
perlukan.
D.
Implementasi
1.
Mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi masalah tidur.
a.
Bila terjadi pada pasien rawat inap, masalah tidur di
hubungkan dengan lingkungan rumah sakit, maka :
1)
Libatkan pasien dalam pembuatan jadwal aktivitas.
2)
Berikan obat analgesik sesuai prosedur.
3)
Berikan linngkungan yang suportif.
4)
Jelaskan dan berikan dukungan pada pasien agar tidak takut
akan cemas.
b.
Bila faktor insomnia, maka :
1)
Anjurkan pasien memakan makanan yang berprotein tinggi
sebelum tidur.
2)
Anjurkan pasien tidur pada waktu sama dan hindari tidur pada
waktu siang dan sore hari.
3)
Anjurkan pasien tidur saat mengantuk.
4)
Anjurkan pasien mennghindari kegiatan yang membangkitkan
minat sebelum tidur.
5)
Anjurkan pasien menggunakan teknik pelepasan otot serta
meditasi sebelum tidur.
2.
Mengurangi distraksi lingkungan dan hal yang mengganggu
tidur.
a.
Tutup pintu kamar pasien
b.
Pasang kelambu/garden tempat tidur
c.
Matikan pesawat telepon
d.
Bunyikan musik yang lembut
e.
Redupkan atau matikan lampu
f.
Kurangi jumlah stimulus
g.
Tempatkan pasien dengan kawan sekamar yang cocok
3.
Meningkatkan aktivitas pada siang hari.
a.
Buat jadwal aktivitas yang dapat menolong pasien
b.
Usahakan pasien tidak tidur pada siang hari
4.
Membuat Pasien untuk memicu tidur.
a.
Anjurkan pasien mandi sebelum tidur
b.
Anjurkan pasien minum susu hangat
c.
Anjurkan pasien membaca buku
d.
Anjurkan pasien menonton televisi
e.
Anjurkan pasien menggosok gigi sebelum tidur
f.
Anjurkan pasien embersihkan muka sebelum tidur
g.
Anjurkan pasien membersuihkan tempat tidur
5.
Mengurangi potensial cedera sebelum tidur.
a.
Gunakan cahaya lampu malam
b.
Posisikan tempat tidur yang rendah
c.
Letakkan bel dekat pasien
d.
Ajarkan pasien untuk meminta bantuan
e.
Gantungkan selang drainase di tempat tidur dan cara memindahkannya
bila pasien memekainnya
6.
Memberi pendidikan kesehatan dan rujukan.
a.
Ajarkan rutinitas jadwal tidur di rumah
b.
Ajarkan pentingkan latihan reguler ± ½ jam
c.
Penerangan tentang efek samping obat hipnotik
d.
Lakukan rujukan segera bila gangguan tidur kronis
E.
Evaluasi
1.
Klien menggunakan terapi relaksasi setiap makan malam
sebelum pergi tidur dengan meminta klien melaporkan keberhasilan tidur dan
tetap tidur.
2.
Klien melaporkan perasaan nyaman setelah terbangun di pagi
hari dengan meminta klien melaporkan keberhasilan tidur dan tetap tidur.
3.
Klien melaporkan dapat menyelesaikan tanggung jawab
pekerjaan dalam 4 minggu dengan mengobservasi ekspresi dan prilaku nonverbal
pada saat klien terjaga.
4.
Pola tidur normal untuk masa anak adalah 11-12 jam /hari
terpenuhi, masa sekolah 10 jam/hari terpenuhi, masa remaja 7-8 jam/hari
terpenuhi.