Monday, June 30, 2014

INSOMNIA

By : Henny Oktarina
Nim : 11100181

Pengertian
Insomnia adalah kesulitan untuk tidur atau kesulitan untuk tetap tertidur, atau gangguan tidur yang membuat penderita merasa belum cukup tidur pada saat terbangun.
Etiologi
1.Faktor Psikologi :
a.Stres
b.Problem Psikiatri
c.Depresi
d.Sakit Fisik
e.Sesak nafas
2.Faktor Lingkungan :
a.Lingkungan yang bising
b.Alkohol, rokok, kopi, obat penurun berat badan, jam kerja yang tidak teratur, dll.
c.Gaya Hidup
 
Klasifikasi
Menurut situs melilea organik (2008) insomnia terbagi atas 3 (tiga) jenis, yaitu:
Jenis transient
Jenis kronis
Jenis Jangka pendek
Komplikasi
vMenurunya performa
vDapat timbul masalah psikis
vBerat badan berlebih atau obesitas
vMenurunya fungsi sistem kekebalan tubuh
vMeningkatnya resiko terjadinya penyakit jangka panjang
Tanda dan Gejala
Gejala yang dialami adalah :
ØMengantuk
ØResah
ØSulit berkonsentrasi
ØSulit mengingat
ØGampang tersinggung
ØDampak Insomnia
Pemeriksaan Diagnostik
Untuk mendiagnosis seseorang mengalami insomnia atau tidak dapat dilakukan pemeriksaan melalui penilaian terhadap :
vPola tidur penderita
vPemakaian obat-obatan, alkohol atau obat terlarang
vTingkatan stres psikis
vRiwayat medis
vAktivitas fisik
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan yang dapat dilakukan pada pasien dengan insomnia ini dapat dibagi menjadi 2 (dua), yaitu :
1.Tindakan Keperawatan
2.Tindakan Medis
Pengkajian
1.Riwayat tidur
2.Gejala Klinis
3.Penyimpangan Tidur
Diagnosa Keperawatan
1.Gangguan pola tidur b/d kerusakan transfer oksigen, gangguan metabolisme, kerusakan eliminasi, pengaruh obat, imobilisasi, nyeri pada kaki, takut operasi, lingkungan yang mengganggu.
2.Cemas b/d ketidak mampuan untuk tidur, henti nafas saat tidur, (sleep apnea) dan ketidak mampuan mengawasi prilaku.
3.Koping individu tidak efektif berhubungan dengan insomnia.
4.Gangguan ukuran gas berhubungan henti nafas saat tidur.
5.Gangguan konsep diri berhubungan dengan penyimpangan tidur hipersomia.
Intervensi
Tujuan : Mempertahankan kebutuhan istirahat dan tidur dalam batas normal.
Rencana Tindakan :
1.Lakukan identifikasi faktor yang mempengaruhi masalah tidur.
2.Lakukan pengurangan distraksi lingkungan dan hal yang dapat mengganggu tidur.
3.Tingkatkan aktivitas pada siang hari.
4.Coba untuk memicu tidur.
5.Kurangi potensial cedera selama tidur.
6.Berikan pendidikan kesehatan dan lakukan rujukan jika di perlukan.
Implementasi
1.Mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi masalah tidur.
2.Mengurangi distraksi lingkungan dan hal yang mengganggu tidur.
3.Meningkatkan aktivitas pada siang hari.
4.Membuat Pasien untuk memicu tidur.
5.Memberi pendidikan kesehatan dan rujukan.
6.Mengurangi potensial cedera sebelum tidur.
Evaluasi
1.Klien menggunakan terapi relaksasi setiap makan malam sebelum pergi tidur dengan meminta klien melaporkan keberhasilan tidur dan tetap tidur.
2.Klien melaporkan perasaan nyaman setelah terbangun di pagi hari dengan meminta klien melaporkan keberhasilan tidur dan tetap tidur.
3.Klien melaporkan dapat menyelesaikan tanggung jawab pekerjaan dalam 4 minggu dengan mengobservasi ekspresi dan prilaku nonverbal pada saat klien terjaga.
4.Pola tidur normal untuk masa anak adalah 11-12 jam /hari terpenuhi, masa sekolah 10 jam/hari terpenuhi, masa remaja 7-8 jam/hari terpenuhi.

SOAL INSOMNIA

Pertanyaan:

  1. Bagaimana cara mengatasi Insomnia? Dan apakah Insomnia terjadi pada anak atau tidak?
  2. Mengapa untuk jenis Insomnia yang kronis, bisa menyebabkan penyakit?

Jawaban :
  1. Kita harus dapat menghilangkan kebiasaan yang paling utama. Menghindari mengkonsumsi yang mengandung kafein, seperti kopi. Jelaskan kepada orang tersebut  tentang pentingnya tidur yang adekuat, misalkan tubuh perlu istirahat. Dimana pada saat tidur tidak hanya mengistirahatkan otot saja, melainkan tubuh melakukan perbaikan dan detoksifikasi (mengeluarkan racun), tubuh juga menghasilkan hormon imunitas (sistem kekebalan tubuh). Jadi waktu terbangun dari tidur, tubuh kita terasa sehat dan segar. Kalau insomnia terjadi pada anak-anak atau tidak. Mungkin bisa terjadi pada anak-anak tetapi jarang sekali diketemukan anak-anak mengalami insomnia. Dan apabila untuk anak-anak yang memang mengalami insomnia, Rewel tiap malam. Bisa dikonsultasikan ke dokter, mungkin ada gangguan kesehatan lainnya.
  2. Tentu saja karena orang yang mengalami Insomnia jenis kronis ini mengalami gangguan istirahat tidurnya lebih dari 3 minggu. Jadi kalau tidak bisa tidur selama 3 minggu, pasti sistem kekebalan tubuh kita menurun. Dan untuk terkena penyakit atau tertular penyakit lebih rentan, dibandingkan orang yang istirahat tidurnya tidak terganggu

SATUAN ACARA PENGAJARAN (SAP)


MIKROTEACHING
“ASUHAN KEPERAWATAN INSOMNIA (Gangguan Istirahat Tidur)”









DISUSUN OLEH :


Nama : Henny Oktarina
NIM : 11100181P
Mata Kuliah : Pendidikan Kesehatan
Dosen : Ns. Sri Dewi Afsari, S.Kep




PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)
CITRA DELIMA BANGKA BELITUNG
2014



MATA KULIAH                  : PENDIDIKAN KESEHATAN
KODE MATA KULIAH      : PSIK 1112
SKS                                         : 2 SKS
WAKTU PERTEMUAN     : 1 x 15 menit
PERTEMUAN KE               : I

A.                TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM
Setelah menyelesaikan mata kuliah ini, mahasiswa  mampu memahami konsep asuhan keperawatan pada klien INSOMNIA (Gangguan Istirahat Tidur)

B.                 TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
Setelah menyelesaikan mata kuliah ini mahasiswa mampu:
1.      Menjelaskan pengertian INSOMNIA
2.      Menyebutkan etiologi INSOMNIA
3.      Menyebutkan tanda dan gejala INSOMNIA
4.      Menjelaskan komplikasi INSOMNIA
5.      Menjelaskan asuhan keperawatan pada klien INSOMNIA

C.                POKOK BAHASAN : Asuhan keperawatan pada klien INSOMNIA

D.                SUB POKOK BAHASAN
1.      Pengertian INSOMNIA
2.      Etiologi INSOMNIA
3.      Klasifikasi INSOMNIA
4.      Komplikasi INSOMNIA
5.      Tanda Dan Gejala INSOMNIA
6.      Pemeriksaan Diagnostik INSOMNIA
7.      Penatalaksanaan  INSOMNIA
8.      Asuhan keperawatan pada pasien INSOMNIA


E.     KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR


Tahap
Kegiatan Pengajar
Kegiatan Mahasiswa
Media dan Alat
Pendahuluan
( 3 menit)
Menjelaskan secara singkat mata kuliah yang akan diajarkan.
Memperhatikan Mendengarkan
White board
Spidol
Laptop
LCD
Penyajian
(10  menit)
Menjelaskan:
1.       Pengertian INSOMNIA
2.       Etiologi INSOMNIA
3.       Klasifikasi INSOMNIA
4.       Komplikasi INSOMNIA
5.       Tanda Dan Gejala INSOMNIA
6.       Pemeriksaan Diagnostik  INSOMNIA
7.       Penatalaksanaan INSOMNIA
8.       Asuhan keperawatan pada klien INSOMNIA

Menyimak
Memperhatikan
Mencatat
White board
Spidol
Laptop
LCD
Penutup
( 2 menit)
Merangkum mata kuliah dan mengadakan tanya jawab
Mendengar
Mengadakan tanya jawab
White board
Spidol
Laptop
LCD


F.            EVALUASI : Memberikan penilaian secara langsung berdasarkan tanya jawab yang berkaitan dengan materi kuliah.


G.            REFERENSI
http://www.e-psikologi.comental dan psikomotor, gangguan koordinasi berpikir, mulut kering, dsb.






MATERI
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN ANEMIA
A.                Pengertian
Insomnia adalah kesulitan untuk tidur atau kesulitan untuk tetap tertidur, atau gangguan tidur yang membuat penderita merasa belum cukup tidur pada saat terbangun.
Insomnia adalah suatu gangguan tidur yang dialami oleh penderita dengan gejala-gejala selalu merasa letih dan lelah sepanjang hari dan secara terus menerus (lebih dari sepuluh hari) mengalami kesulitan untuk tidur atau selalu terbangun di tengah malam dan tidak dapat kembali tidur. (Minakotoko, 2008)

B.                 Etiologi
            Insomnia bukanlah suatu penyakit melainkan gejala yang memiliki banyak faktor yang dapat menyebabkan atau dapat dikatakan tidak mempunyai penyebab pasti terjadinya insomnia ini.
Penyebab Insomnia
1.      Faktor Psikologi :
·         Stres yang berkepanjangan paling sering menjadi penyabab dari Insomnia jenis kronis, sedangkan berita-berita buruk gagal rencana dapat menjadi penyebab insonia transient.
·         Problem Psikiatri
·         Depresi paling sering ditemukan. Kamu bangun lebih pagi dari biasanya yang tidak kamu ingini, adalah gejala paling umum dari awal depresi, cemas, neorosa dan gangguan psikologi lainnya sering menjadi penyebab dari gangguan tidur.
·         Sakit Fisik
·         Sesak nafas pada orang yang terserang asma, sinus, flu sehingga hidung yang tersumbat dapat merupakan penyebab gangguan tidur. Selama penyebab fisik atau sakit fisik tersebut belum dapat di tanggulangi dengan baik ,gangguan tidur atau sulit tidur akan dapat tetap dapat terjadi.



2.      Faktor Lingkungan :
·         Lingkungan yang bising seperti lingkungan lintasan pesawat jet, lintasan kereta api, pabrik atau bahkan TV tetangga dapat menjadi faktor penyebab susah tidur.
·         Gaya Hidup
·         Alkohol, rokok, kopi, obat penurun berat badan, jam kerja yang tidak teratur, juga dapat menjadi faktor penyebab sulit tidur.

Beberapa pendekatan penyembuhan insomnia:
a)      Tidurlah hanya sebanyak yang diperlukan untuk istirahat, atau untuk menyegarkan badan kembali pada saat bangun tidur
b)      Miliki jadwal tidur yang reguler dan rasional
c)      Jangan bekerja saat hendak tidur
d)      Buat udara kamar tidur segar dengan ventilasi yang baik
e)      Kurangi suara yang tidak menyenangkan, kurangi cahaya yang tidak diperlukan
f)       Jangan tidur pada saat kondisi sedang lapar, hal ini dapat membuat terbangun nantinya hanya karena ingin mencari makanan.
g)      Hindari minuman yang mengandung kafein, seperti pada kopi, cola, teh dan coklat.
h)      Percayakanlah waktu bangun pada alarm jam.Dengan sering melihat jam dikamar akan mempengaruhi reaksi emosi.
i)        Olah raga ringan 6 jam sebelum tidur. Olah raga aerobik selama 20 menit dapat meningkatkan suhu dan metabolisme badan dan akan menurun kembali sekitar 6 jam kemudian. Penurunan metabolisme dan suhu badan dapat memungkinkan tidur nyenyak.
j)        Hilangkan segala kecemasan, pikiran tentang rencana besok, pikiran tentang tugas yang belum selesai.

C.                 Klasifikasi
Menurut situs melilea organik (2008) insomnia terbagi atas 3 (tiga) jenis, yaitu:
1.      Jenis transient (artinya cepat berlalu), oleh karena itu insomnia jenis ini hanya terjadi beberapa malam saja.
2.      Jenis Jangka pendek. Jenis dapat belangsung sampai beberapa minggu dan biasanya akan kembali seperti biasa.
3.      Jenis kronis (atau parah) gangguan tidak dapat tidur berlangsung lebih dari 3 minggu.

D.                Komplikasi
a.       Menurunya performa baik di pekerjaan ataupun sekolah
b.      Dapat timbul masalah psikis, seperti depresi atau kecemasan
c.       Berat badan berlebih atau obesitas
d.      Menurunya fungsi sistem kekebalan tubuh
e.       Meningkatnya resiko terjadinya penyakit jangka panjang ,seperti tekanan darah yang tinggi ,penyakit jantung dan diabetes

E.                 Tanda dan Gejala
Tanda dan gejala yang timbul dari pasien yang mengalami insomnia yaitu penderita mengalami kesulitan untuk tertidur atau sering terjaga di malam hari dan sepanjang hari merasakan kelelahan. Insomnia juga bisa dialami dengan berbagai cara:
1.       Sulit untuk tidur tidak ada masalah untuk tidur namun mengalami kesulitan untuk tetap tidur (sering bangun)
2.       Bangun terlalu awal
Kesulitan tidur hanyalah satu dari beberapa gejala insomnia. Gejala yang dialami waktu siang hari adalah
a.       Mengantuk
b.      Resah
c.       Sulit berkonsentrasi
d.      Sulit mengingat
e.       Gampang tersinggung
f.       Dampak Insomnia
Berbagai dampak merugikan yang ditimbul dari insomnia yaitu :
a)      Depresi
b)      Kesulitan untuk berkonsentrasi
c)      Aktivitas sehari-hari menjadi terganggu
d)     Prestasi kerja atau belajar mengalami penurunan
e)      Mengalami kelelahan di siang hari
f)       Hubungan interpersonal dengan orang lain menjadi buruk
g)      Meningkatkan risiko kematian
h)      Menyebabkan kecelakaan karena mengalami kelelahan yang berlebihan
i)        Memunculkan berbagai penyakit fisik
Dampak insomnia tidak dapat di anggap remeh, karena bisa menimbulkan kondisi yang lebih serius dan membahayakan kesehatan dan keselamatan. Oleh karenanya, setiap penderita insomnia perlu mencari jalan keluar yang tepat.

F.                  Pemeriksaan Diagnostik Insomnia
Untuk mendiagnosis seseorang mengalami insomnia atau tidak dapat dilakukan pemeriksaan melalui penilaian terhadap :
1.      Pola tidur penderita
2.      Pemakaian obat-obatan, alkohol atau obat terlarang
3.      Tingkatan stres psikis
4.      Riwayat medis
5.      Aktivitas fisik

G.                Penatalaksanaan
Penatalaksanaan yang dapat dilakukan pada pasien dengan insomnia ini dapat dibagi menjadi 2 (dua), yaitu :
1.      Tindakan Keperawatan
·         Kaji efek samping pengobatan pada pola tidur klien.
·         Pantau pola tidur klien dan catat hubungan faktor-faktor fisik (misalnya: apnea saat tidur, sumbatan jalan nafas, nyeri/ketidaknyamanan, dan sering berkemih)
·         Jelaskan pada klien pentingnya tidur adekuat (selama kehamilan, sakit, stress psikososial)
·         Ajarkan klien dan keluarga untuk menghindari faktor penyebab (misal: gaya hidup, diet, aktivitas dan faktor lingkungan).
·         Ajarkan klien dan kelurga dalam teknik relaksasi (pijat/urut sebelum tidur, mandi air hangat, minum susu hangat).
Menurut Remelda (2008) untuk tindakan keperawatan pada pasien insomnia dimulai dengan menghilangkan kebiasaan (pindah tempat tidur, memakai tempat tidur hanya untuk tidur, dll). Jika tidak berhasil dapat diberikan obat golongan hipnotik (harus konsultasi dengan psikiater).
2.      Tindakan Medis
Menurut Remelda (2008) untuk tindakan medis pada pasien insomnia yaitu dengan cara pemberian obat golongan hipnotik-sedatif misalnya : Benzodiazepin (Diazepam, Lorazepam, Triazolam, Klordiazepoksid) tetapi efek samping dari obat tersebut mengakibatkan Inkoordinsi motorik, gangguan fungsi mental dan psikomotor, gangguan koordinasi berpikir, mulut kering, dsb.

H.                Manajemen Keperawatan
A.    Pengkajian
1.      Riwayat tidur
a.       Kuantitas (lama tidur) dan kualitas watu tidur di siang dan malam hari.
b.      Aktivitas dan rekreasi yang di lakukan sebelumnya.
c.       Kebiasaan/pun saat tidur.
d.      Lingkungan tidur.
e.       Dengan siapa paien tidur.
f.       Obat yang di konsumsi sebelum tidur.
g.      Asupan dan stimulan.
h.      Perasaan pasien mengenai tidurnya.
i.        Apakah ada kesulitan tidur.
j.        Apakah ada perubahan tidur.
2.      Gejala Klinis
a.       Perasaan Lelah.
b.      Gelisah.
c.       Emosi.
d.      Apetis.
e.       Adanya kehitaman di daerah sekitar mata bengkak.
f.       Konjungtin merah dan mata perih.
g.      Perhatian tidak fokus.
h.      Sakit kepala.
3.      Penyimpangan Tidur
Seperti telah dijelaskan pada bab oembahasan di atas, gangguan tidur yang mungkin terjadi adalah :
a.       Insomnia.
b.      Somnabulisme.
c.       Enuresis.
d.      Narkolepsi.
e.       Nightmare dan Night Terrors (mimpi buruk).
f.       Apnea / tidak bernapas dan Mendengkur.

B.     Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan yang dapat diangkat dari gangguan pola istirhat tidur diantaranya yaitu :
1.      Gangguan pola tidur b/d kerusakan transfer oksigen, gangguan metabolisme, kerusakan eliminasi, pengaruh obat, imobilisasi, nyeri pada kaki, takut operasi, lingkungan yang mengganggu.
2.      Cemas b/d ketidak mampuan untuk tidur, henti nafas saat tidur, (sleep apnea) dan ketidak mampuan mengawasi prilaku.
3.      Koping individu tidak efektif berhubungan dengan insomnia.
4.      Gangguan ukuran gas berhubungan henti nafas saat tidur.
5.      Gangguan konsep diri berhubungan dengan penyimpangan tidur hipersomia.

C.     Intervensi
Ø  Tujuan : Mempertahankan kebutuhan istirahat dan tidur dalam batas normal.
Ø  Rencana Tindakan :
a.       Lakukan identifikasi faktor yang mempengaruhi masalah tidur.
b.      Lakukan pengurangan distraksi lingkungan dan hal yang dapat mengganggu tidur.
c.       Tingkatkan aktivitas pada siang hari.
d.      Coba untuk memicu tidur.
e.       Kurangi potensial cedera selama tidur.
f.       Berikan pendidikan kesehatan dan lakukan rujukan jika di perlukan.

D.    Implementasi
1.      Mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi masalah tidur.
a.       Bila terjadi pada pasien rawat inap, masalah tidur di hubungkan dengan lingkungan rumah sakit, maka :
1)      Libatkan pasien dalam pembuatan jadwal aktivitas.
2)      Berikan obat analgesik sesuai prosedur.
3)      Berikan linngkungan yang suportif.
4)      Jelaskan dan berikan dukungan pada pasien agar tidak takut akan cemas.
b.      Bila faktor insomnia, maka :
1)      Anjurkan pasien memakan makanan yang berprotein tinggi sebelum tidur.
2)      Anjurkan pasien tidur pada waktu sama dan hindari tidur pada waktu siang dan sore hari.
3)      Anjurkan pasien tidur saat mengantuk.
4)      Anjurkan pasien mennghindari kegiatan yang membangkitkan minat sebelum tidur.
5)      Anjurkan pasien menggunakan teknik pelepasan otot serta meditasi sebelum tidur.
2.      Mengurangi distraksi lingkungan dan hal yang mengganggu tidur.
a.       Tutup pintu kamar pasien
b.      Pasang kelambu/garden tempat tidur
c.       Matikan pesawat telepon
d.      Bunyikan musik yang lembut
e.       Redupkan atau matikan lampu
f.       Kurangi jumlah stimulus
g.      Tempatkan pasien dengan kawan sekamar yang cocok
3.      Meningkatkan aktivitas pada siang hari.
a.       Buat jadwal aktivitas yang dapat menolong pasien
b.      Usahakan pasien tidak tidur pada siang hari
4.      Membuat Pasien untuk memicu tidur.
a.       Anjurkan pasien mandi sebelum tidur
b.      Anjurkan pasien minum susu hangat
c.       Anjurkan pasien membaca buku
d.      Anjurkan pasien menonton televisi
e.       Anjurkan pasien menggosok gigi sebelum tidur
f.       Anjurkan pasien embersihkan muka sebelum tidur
g.      Anjurkan pasien membersuihkan tempat tidur
5.      Mengurangi potensial cedera sebelum tidur.
a.       Gunakan cahaya lampu malam
b.      Posisikan tempat tidur yang rendah
c.       Letakkan bel dekat pasien
d.      Ajarkan pasien untuk meminta bantuan
e.       Gantungkan selang drainase di tempat tidur dan cara memindahkannya bila pasien memekainnya
6.      Memberi pendidikan kesehatan dan rujukan.
a.       Ajarkan rutinitas jadwal tidur di rumah
b.      Ajarkan pentingkan latihan reguler ± ½ jam
c.       Penerangan tentang efek samping obat hipnotik
d.      Lakukan rujukan segera bila gangguan tidur kronis

E.     Evaluasi
1.      Klien menggunakan terapi relaksasi setiap makan malam sebelum pergi tidur dengan meminta klien melaporkan keberhasilan tidur dan tetap tidur.
2.      Klien melaporkan perasaan nyaman setelah terbangun di pagi hari dengan meminta klien melaporkan keberhasilan tidur dan tetap tidur.
3.      Klien melaporkan dapat menyelesaikan tanggung jawab pekerjaan dalam 4 minggu dengan mengobservasi ekspresi dan prilaku nonverbal pada saat klien terjaga.
4.      Pola tidur normal untuk masa anak adalah 11-12 jam /hari terpenuhi, masa sekolah 10 jam/hari terpenuhi, masa remaja 7-8 jam/hari terpenuhi.